Wednesday, November 22, 2006
WaNiTa
Ketika Tuhan menciptakan wanita Dia Lembur. Pada hari ke-6 malaikat datang dan bertanya “Mengapa begitu lama Tuhan?” Tuhan menjawab “Sudahkah engkau lihat semua detail yg Saya buat untuk menciptakan mereka?”
2 tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa di gerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Mampu menjaga banyak anak saat yang bersamaan. Punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati & keterpurukan…..dan semua dilakukan cukup dengan 2 tangan ini.
Malaikat itu takjub…..
Hanya dengan 2 tangan????………IMPOSSIBLE
Dan itu model standart…..!!!!
Sudahlah Tuhan, cukup dulu untuk hari ini. Besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya.
“Oh……tidak!!! Saya akan menyelesaikan ciptaan ini karena ini adalah ciptaan favorit Saya. Oh ya, dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari.
Malaikat mendekat & mengamati bentuk wanita ciptaan Tuhan itu. Tapi, Engkau membuatnya begitu lembut Tuhan???
Yah, Saya membuatnya lembut. Tapi engkau bisa bayangkan kekuatan yang Saya berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.
“Dia bisa berfikir?” Tanya Malaikat.
Tuhan menjawab “ Tidak hanya berfikir, dia mampu bernegoisasi’
Malaikat itu menyentuh dagunya…. “Tuhan, Engkau buat ciptaan ini kelihatan lelah dan rapuh….!!! Seolah-olah terlalau banyak beban baginya”.
“Itu bukan lelah atau rapuh…..itu air mata” koreksi Tuhan.
“Untuk apa?” tanya malaikat
Tuhan melanjutkan…….Air mata adalah salah satu cara agar dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggan.
“Luar biasa, Engkau jenius Tuhan” kata malaikat.
“Engakau memikirkan segala sesuatunya, wanita ciptaanMu ini sungguh menakjubkan!!” “Ya Mesti…!!!”
“Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki. Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki. Dia mampu menyimpan kebahagian & pendapatnya sendiri. Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit, mampu bernyayi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya, mampu berdiri melawan ketidakadilan. Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik. Dia menerjunkan diri dan keluarganya. Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat, cintanya tanpa syarat. Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang. Dia girang dan ersorak saat melihat kawannya tertawa. Dia begitu bahagia mendengar kelahiran. Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian. Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka. Hanya ada satu hal yang kurang dari wanita…….”
DiNie at 12:01 AM