Tuesday, April 18, 2006
CiTa - CiTa
Setiap orang pasti punya cita-cita, ada yang ingin jadi dokter, pengacara, guru, Insinyur, dll. Banyak cara yang dilakukan orang-orng untuk mencapai cita-citanya itu, mulai dari berhayal, belajar dan bekerja keras. Dengan punya cita-cita berarti kita adalah orang yang optimis akan masa depan, meskipun ga semua orang yang berhasil mencapai cita-citanya.
Saya juga punya cita-cita, dulu waktu kecil saya ingin jadi Dokter itu karena terinspirasi oleh Dokter yang meng-imunisasi saya waktu kecil, cantik dan ramah (hihihi…ingatan saya ternyata masih bagus juga ya?!). Sejalan dengan waktu saya memasuki usia Sekolah Dasar kemudian cita-cita saya berubah ingin menjadi Guru. Ini juga terinspirasi oleh guru favorit saya yang cantik, baik dan ramah. Saking nge-fansnya sama ibu guru itu, hampir setiap pulang sekolah saya pasti main sekolah-sekolahan dengan teman-teman saya dan tentu saja sayalah yang menjadi gurunya, hahaha… Saya meniru cara ibu guru saya mengajar, berpakaian dll. Lucunya kalo mengingat masa itu. Hingga pernah suatu saat ibu saya marah-marah karena sepatu high heels hilang, yang ternyata dipakai oleh saya untuk main sekolah-sekolahan, hehehe….
Memasuki usia Sekolah Menengah Pertama cita-cita saya berubah lagi, kepingin jadi Pramugari karena bisa keliling dunia gratisan, hehehe… sayangnya postur tubuh saya tidak menunjang (kecil n imut katanya, hikks!?). Masa Sekolah Menengah Atas saya ingin kembali menjadi Dokter makanya saya ambil jurusan A2 (Biologi) tapi lulus SMA saya kok jadi malas ambil jurusan kedokteran, ini gara-gara ada beberapa teman saya yang mempropokasi saya untuk tidak ambil jurusan kedokteran karena kuliahnya lama selain itu kalo cuma jadi dokter umum aja untuk apa?! Ga ada duitnya so lo harus ambil spesialis biar cepat balik modal katanyaaaa…. (Hallaaah…emang dasar saya aja yang mudah dipengaruhi jadilah saya batal mengambil jurusan itu, atau emang niatnya setengah-setengah kali ya?!)
Lulus SMU saya sempat bingung mau kuliah dimana. Bapak saya yang memang orang bank menganjurkan saya untuk ambil jurusan ekonomi dengan harapan agar bisa mengikuti jejaknya. Akhirnya saya ikut tes dan ambil jurusan ekonomi. Hasil tesnya lulus dan peringkat pertama, tapi kok hati kecil saya ini ga bisa dikelabui kalo saya ga suka dengan pelajaran ekonomi. Aaahhh…. Bingung banget pada masa-masa itu (begini nih kalo sekolah ga diplanning-in cuma ikut alur aja!?) bingung mau ambil jurusan apa, eh tiba-tiba teman saya, Shinta menganjurkan untuk ambil jurusan komunikasi aja yang kebetulan saat itu emang lagi ngetop. Akhirnya setelah konsultasi, tanya sana tanya sini akhirnya saya beli formulir untuk tes dihari terakhir dan gelombang terakhir pula (dadakan bow..) dan alhamdulillah saya lulus tes dan peringkat pertama. Lucunya, dari sekian banyak mahasiswa/I saya adalah mahasiswi dengan bayaran termurah (di zaman itu) karena waktu ditanya mau nyumbang berapa untuk uang gedung Bapak saya asal jawab aja dan jumlahnya minim banget (dulu tuh saya suka malu klo ditanya teman-teman saya nyumbang berapa? Pasti saya jawabnya hanya senyam senyum, hihihi….) Sejalan dengan masa perkuliahan cita-cita saya berubah lagi yaitu ingin jadi diplomat asumsinya karena pasti akan dikirim ke luar negeri dan jadi pejabat wahahaaa…..(wake up…wake up…)
Ahhh… ternyata itu sudah beberapa tahun yang lalu, lucunya cita-cita saya waktu kecil ga ada yang terealisir sampai saat ini. Semuanya berubah dan terus berubah sejalan dengan perjalanan waktu. Jadi Dokter….jadi Guru….jadi Pramugari….hingga jadi Diplomat, semuanya hanya angan-angan di masa lalu. Yang terpenting bukan profesinya tapi seberapa gunanya kita hidup di dunia ini. Saya juga belum tahu kehidupan saya di depan, apakah saya akan tetap menekuni profesi saya yang sekarang ini atau berubah profesi tapi yang pasti saya sangat menikmati hidup yang Allah berikan kepada saya. So, bagaimana dengan Anda???
DiNie at 2:43 AM
1 Comments
- at 8:56 PM said...
Hmm.. cita-citaku dulu apa yaaa? :D Udah lupa, Dini. Makasih udah baca2 di tempatku. Jangan kapok, yaa...